Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

slide to unlock

Messages from admin
#Syukron Jazakallah Telah Berkunjung . O(≧▽≦)O
#Afwan yah, apabila ada kesalahan ~ (ノ ̄д ̄)ノ)
#Mari sama2 kita sokong seluruh Akhwat indonesia untuk jadi muslimah yang HAQ. (✖╭╮✖)
#Semoga Blog ini masih tetap bermanfaat,walaupun kurang menarik. (´・ω・`)
#Maju terus Akhwat Indonesia! ヽ(^▽^)人(^▽^)人(^▽^)ノ

Newest Post

PILIH yang seperti KHADIJAH atau AISYAH ???

| Senin, 10 Maret 2014
Baca selengkapnya »

Ngubek - ubek catetan, nemu tulisan unik dari salah satu akhwat yang saya kagumi 
semoga bisa jadi bahan renungan buat para Ikhwan, Cowok, Lelaki, Pria manapun dan apapun sebutannya 
seburuk apapun lelaki pasti mengharap wanita baik - baik kan ^_^


dari kajian Ust. Salim A. Fillah

Ada rumah tangga Nabi dgn Khadijah. Laki2 dan perempuan sama-sama mulia ditengah masyarakat yg memuliakan luar biasa, tp mereka berkemuliaan disana dan mereka hidup berkecukupan. dari hartanya, mulia mereka. Itu kan Muhammad dan Khadijah, laki-laki dan perempuan hidup di dlm kecukupan2 tertentu.

Yang kedua, ada model lain. Ada namanya Ali dan Fathimah. Sama. orang mulia, anak orang mulia, dan mereka sama2 berkemuliaan, tp bedanya kalau Muhammad dan Khadijah hidup berkecukupan, keluarga Ali memang tidak diizinkan Rasulullah untuk hidup berkecukupan.

Jadi hari pertama menikah saja Ali bin Abi Thalib itu disumbang oleh temannya itu banyak hal, termasuk diantaranya disumbang rumah. Ketika disumbang rumah, itu Rasulullah di hari pertama Ali menikah itu langsung mengaudit harta kekayaan menantunya, ditemukan rumah, "Lho kok kamu punya rumah? kayaknya gak match dengan penghasilan selama ini."
Ali ditanya begitu, "Iya ya Rasulullah, ini sumbangan dr temen2."
Kata Nabi, "Kembalikan."
Kata Ali, "Bagaimana mungkin saya kembalikan ya Rasulullah, saya membutuhkan."
Nabi, "Kalau begitu kembalikan dengan cara akad hutang, cicil semampumu."

Jadi anda bisa bayangkan Ali, dia memulai pernikahannya bukan dari nol, tp dari negatif. Hari pertama langsung minus habis audit, itu.
Atau bahkan ketika pertama mereka menjalani rumah tangga meminta pembantu kepada ayahnya, pemimpin dunia itu, Fathimah tidak diizinkan untuk medapatkan pembantu. Malah diajari dzikir. Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x. Kalau capek bekerja, dzikirlah.
Dan kalau kita baca kisah rumah tangga Fathimah-Ali itu isinya unik2. diantaranya, Banyak keluhan. Jadi satu hari Ali berkata, "Demi Allah aku menimba air sampai nyaris putus kedua pundakku". Fathimah menjawab sambil sama-sama curhat, jawabannya itu "Dan aku demi Allah menggiling gadum sampai melepuh semua tanganku." Curhatnya isinya prihatin semua.

itupun mereka sama-sama mendapat kemuliaan. Jadi suami shaleh, istri shalihah. Yang satu kaya, yang satu miskin. Semua itu tidak terhalang mendapat kemuliaan.

Pilih yg mana td?

Oh, yg pertama. Indah sekali memilih yg pertama terutama bagi ibu2. Suaminya 15 tahun lebih muda. Bukan. Bukan disitu hakikatnya, tp hakikatnya adl bahwa suami dan istri berkemuliaan mendapat kemuliaan di sisi Allah. Jadi berprasangka baiklah kpd diri sendiri agar Allah juga memberikan yang terbaik untuk kita. Bagaimana kita berprasangka baik terhadap orang lain, terutama unt mencari pasangan.

JODOH ITU TIDAK ADA YANG IDEAL. yang ada YANG TEPAT. Jadi jangan cari yg ideal. GAK KETEMU. Adanya yg tepat ut kita.

Ikhwan, menyambung, apakah anda ingin tipikal istri seperti Khadijah atau Aisyah?
<dua-duanya>?</dua-duanya>
Agak susah dipenuhi yg begitu.
Yang mana? Khadijah atau Aisyah?

Oya, ada yg memilih Khadijah.
Jadi yg memilih Khadijah, kayak ap, Khadijah itu?

Lembut, Penyayang, Keibuan, Pegertian, Penuh dukungan, rela mengorbankan harta jiwa untuk menyokong perjuangan suami, terpercaya mengurus rumah ketika ditinggal suami pergi. LUAR BIASA.

Mau yg begitu? Mau ya?
Baik. saya doakan antm benar2 mendapatkan yg seperti Khadijah. YANG LEBIH TUA PUN TIDAK MASALAH :D
Kalau minta sesuatu itu kan yg lengkap ya?!

Atau mau seperti Aisyah?
Cantik,  Cerdas, Pinter, Lincah, Imut2, Sporty..

Oiya, sporty, kenapa?
Cerita sama Khadijah, gak ada ceritanya Rasulullah lomba lari sama Khadijah, gak ada. Adanya lomba lari sama Aisyah. Pergi ke fitnes bareng gak ada tu ceritanya sama Khadijah, adanya sama Aisyah. Pergi nonton, gak ada ceritanya sama Khadijah, adanya sama Aisyah. Nonton tari tombak di masjid. Saling bersandaran menempelkan pipi sama pipi. berdua. (Jangan itu yg dibayangkan!!!)

Mau yg seperti Aisyah?
Saya do'akan.
(Kok jd gak mau? "pasti belakang ada tapinya ini..")


Iya. Siapkah dengan sifat pecemburunya Aisyah.
Banting piring di depan tamu. Oiya, bagaimana suatu ketika Rasulullah sedang menjamu tamuya dengan piring2, kemudian tamu itu baru makan, baru nyokot makanan di atas piring itu, tiba2 Aisyah datang, mengambil piring itu dibating di depan tamunya, "PRAKKKK...."

Siap-siap piring plastik kalaui begitu.

Kenapa? Tapi antum bayangkan Rasulullah, ada orang sedang menerima tamu, datang istrinya membanting piring di depan tamu, biasanya ingin menyelamatkan
harga dirinya sendiri dengan caranya memarahi istri. iya kan?
Tapi Rasulullah apa yg dikatakan? Senyuuum aja sambil mengatakan "Maaf ya, ibu kalian sedang cemburu."
CUMA BEGITU.

biasanya gak ada rumah tangga ikhwah yg istrinya mengatakan ke suaminya ,"Kamu itu cuma ngaku-ngaku ....(titik2) )
Tapi Aisyah, sampai membuat para ahli hadits bingung, karena ada di riwayat rumah tangga Rasulullah itu Aisyah pernah berkata kepada Nabi,
"Kamu itu cuma ngaku-ngaku Nabi!"

itu kan ulama bingung. Ini maksudnya bagaimana? Orang istri sendiri kok meragukan keNabi-an suami. Mana mungkin Aisyah meragukan kenabian Muhammad saw, suaminya. Maka untungnya dijelaskan oleh pakar psikologi kalau
"Bahwa itu kalimat yg diringkas." Jd orang itu kalau marah kalimat aslinya bukan begitu. Kalimat Aisyah bunyinya adl "Aku tau kamu Nabi, tapi kenapa hari ini aku tidak merasakan kasih sayang, cinta, keadilanmu, dan semua perilaku kebaikanmu yang mencerminkan bahwa kau Nabi. Knapa hari ini aku tidak merasakan itu?"

Nah, itu kalimat kalau buat marah kan kepanjangan.
Loh, kita ini kan cenderung suka meringkas ya. memang di dunia wanita kecenderungannya ada yg membuat kalimat tidak langsung yg diringkas. itu kadang2 berbahaya. kalau suaminya tidak faham. Tapi tenang saja Nabi waktu itu mengatakan, "maafkan aku."

Nah, siap dengan Aisyah yg seperti itu? Saya doakan.

Nah, artinya apa teman-teman? saya ingin mengambil ibroh,
Nabi saja yg sempurna, laki-laki paling baik, mendapatkan istri yg juga tidak sempurna. Maka yg kita cari bukan yg sempurna, tp yg TEPAT.
Dan tepat itu tdk harus sama. "saya itu beda jauh sama dia. karakternya gak mungkin cocok kayaknya."
Siapa yg bilang? Rumus kecocokan itu macam2. Ada rumus kecocokan itu kesamaan, memang ada. Ada yg kemudian disebut sebagai keseimbangan. Panas yg sangat tinggi ketemu dgn kebekuan yg sangat  menggigilkan, jadinya kehangatan. itu namanya keseimbagan. Jadi anda jangan heran kalau ada "Ih..itu karakternya bumi dan langit lho. kok bisa ya nikah?" gitu. BISA SAJA.

atau ada juga yg beda, bukan beda berlawanan tp yg satu seperti hujan yg turun, yg satu seperti tanah yg subur. maka tumbuhlah buah2an. Itu kegenapan.

Bukalah ruang seluas-luasnya. Jadi jika anda jatuh cinta hari ini, jangan jatuh cinta pada satu orang tapi pada yg banyak sekalian.. :D
Jangan bilang "Aku tidak mungkin jatuh cinta pd org yg demikian!"
Kalau anda memang harus jatuh cinta, saya sendiri menyarankan anda untuk bangun. Tapi jika harus mengalami proses jatuh dulu, jatuhnya yg banyak sekalian..

jd ada yg tanya, "istikharah itu jawabannya pedomannya apa?"
saya juga tidak tau. "Apa mesti mimpi?"
Jadi kata Imam Syafi'i: selisihilah hawa nafsu.
Maksudnya apa?
Kalau memilih setelah istikharah, selisihilah hawa nafsu. Kalau ada biguung saking bingungnya selisihilah hawa nafsu.

PILIH yang seperti KHADIJAH atau AISYAH ???

Posted by : Unknown
Date :Senin, 10 Maret 2014
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲