Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

slide to unlock

Messages from admin
#Syukron Jazakallah Telah Berkunjung . O(≧▽≦)O
#Afwan yah, apabila ada kesalahan ~ (ノ ̄д ̄)ノ)
#Mari sama2 kita sokong seluruh Akhwat indonesia untuk jadi muslimah yang HAQ. (✖╭╮✖)
#Semoga Blog ini masih tetap bermanfaat,walaupun kurang menarik. (´・ω・`)
#Maju terus Akhwat Indonesia! ヽ(^▽^)人(^▽^)人(^▽^)ノ

Newest Post

Jenderal Napoleon Bonaparte Itu Akhirnya Muslim?

| Selasa, 16 September 2014
Baca selengkapnya »


 

napoleonBenarkah Napoleon Bonaparte, jenderal besar panglima perang Perancis ini masuk Islam? Kenapa tidak? Berpuluh puluh tahun Napoleon berada di Mesir dan sering berinteraksi dengan masyarakat dan dunia Islam. dalam pencarian agamanya, sangat mungkin Napoleon mempelajari dan tertarik pada Islam seperti yang terjadi pada jutaan mualaf lainnya hingga hari ini….Semoga
___________________
Bagi pembaca sejarah, nama Napoleon Bonaparte  mungkin sudah tak asing lagi. Nah, tahukah Anda bahwa ada kabar menarik yang menyebutkan bahwa musuh bebuyutan Inggris pada zaman itu  adalah seorang  Muslim. Tapi ingat, kabar ini bukannya tanpa kontroversi.
Kabar Napoleon menjadi Muslim ini diungkap dalam harian resmi Prancis, Le Moniteur Universel (terbit dalam kurun 1789-1868). Disebutkan bahwa Napoleon resmi menjadi Muslim pada 1798. Kutipan berita inilah yang kemudian dimuat dalam buku Satanic Voices – Ancient and Modern karya David Musa Pidcock tepatnya pada halaman 61.
Buku Pidcock ini terbit pada 1992, demikian tulisan yang dikutip media.isnet.org. Pidcock juga menuliskan bahwa Napoleon memilih nama Ali sebagai nama barunya, sehingga menjadi Ali Napoleon Bonaparte. Rupanya Napoleon sempat terinspirasi oleh orang kepercayaannya, Jenderal Jacques Menou, yang kemudian menjadi Jenderal Abdullah-Jacques Menou. Sang jenderal kemudian menikahi seorang wanita Mesir, Siti Zoubeida –yang diyakini memiliki garis keturunan dari Nabi Muhammad saw.
Napoleon disebut-sebut mengakui superioritas hukum Islam, bahkan berniat menerapkannya di kekaisarannya di Prancis. Prinsip-prinsip syariah itu sempat dimasukkan ke dalam Civil Code Napoleon atau hukum yang ditulis oleh Napoleon. Code Napoleon ini kemudian menjadi menginspirasi konstitusi Prancis dan konstitusi negara-negara taklukan Napoleon di Eropa.
Tunggu dulu…ternyata penerapan prinsip syariah dalam hukum Prancis ini ada contohnya di dunia kontemporer. Berita yang ditulis media.isnet.org ini menyebutkan, salah satunya adalah ketika terjadi kecelakaan fatal 1997 yang menewaskan Putri Diana dari Inggris dan teman dekatnya, Dodi al-Fayed. Para fotografer yang memotret insiden tersebut juga ikut dikenai dakwaan hukum dengan bersumber pada jurisprudensi Prancis.
Dakwaan itu menyebutkan, para fotografer ikut bersalah “karena tidak menolong saat berada di lokasi kejadian”. Nah, menurut Pidcock, prinsip ini konon berasal dari hukum syariah hasil ijtihad dari Imam Malik. Lebih jauh lagi, hubungan Napoleon dengan Islam diungkap juga dalam Bonaparte and Islam atau versi Prancisnya, Bonaparte et Islam, tulisan Christian Cherfils.
napoleon2Sejarah mencatat, Napoleon Bonaparte, seorang Jendral dan Kaisar Prancis yang tenar kelahiran Ajaccio, Corsica 1769. Namanya terdapat dalam urutan ke-34 dari Seratus tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah yang ditulis oleh Michael H. Hart. Karier militer Napoleon menyuguhkan paradoks yang menarik. Kegeniusan gerakan taktiknya amat memukau, dan bila diukur dari segi itu semata, bisa jadi dia bisa dianggap seorang jendral terbesar sepanjang jaman. Sebagai seorang yang berkuasa dan berdaulat penuh terhadap negara Prancis sejak Agustus 1793, seharusnya ia merasa puas dengan segala apa yang telah diperolehnya itu. Tapi rupanya kemegahan dunia belum bisa memuaskan batinnya, agama yang dianutnya waktu itu ternyata tidak bisa membuat Napoleon Bonaparte merasa tenang dan damai. Akhirnya pada tanggal 02 Juli 1798, 23 tahun sebelum kematiannya ditahun 1821, kabarnya Napoleon Bonaparte menyatakan ke-Islamannya di hadapan dunia Internasional. Namanya berubah menjadi ‘Aly (Ali) Napoleon Bonaparte’. Apa yang membuat Napoleon ini lebih memilih Islam daripada agama lamanya, Kristen ? bukan hanya sekedar isu, berikut penuturannya sendiri yang pernah dimuat di majalah Genuine Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.
“I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are villains, cowardly and cruel. Is there anything more horrible than the story of Lot and his daughters?” “The science which proves to us that the earth is not the centre of the celestial movements has struck a great blow at religion. Joshua stops the sun! One shall see the stars falling into the sea… I say that of all the suns and planets,…”
( “Saya membaca Bible; Musa adalah orang yang cakap, sedang orang Yahudi adalah bangsat, pengecut dan jahat. Adakah sesuatu yang lebih dahsyat daripada kisah Luth beserta kedua puterinya?” (Lihat Kejadian 19:30-38) “Sains telah menunjukkan bukti kepada kita, bahwa bumi bukanlah pusat tata surya, dan ini merupakan pukulan hebat terhadap agama Kristen. Yosua menghentikan matahari (Yosua 10: 12-13). Orang akan melihat bintang-bintang berjatuhan kedalam laut…. saya katakan, semua matahari dan planet-planet ….”)
Selanjutnya Napoleon Bonaparte berkata :
“Religions are always based on miracles, on such things than nobody listens to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he was a descendant of David. I prefer the religion of Muhammad. It has less ridiculous things than ours; the turks also call us idolaters.”
(“Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang ajaib, seperti halnya Trinitas yang sulit dipahami. Yesus memanggil dirinya sebagai anak Tuhan, padahal ia keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang dibawa oleh Muhammad. Islam terhindar jauh dari kelucuan-kelucuan ritual seperti yang terdapat di dalam agama kita (Kristen); Bangsa Turki juga menyebut kita sebagai orang-orang penyembah berhala dan dewa.” )
Selanjutnya :
“Surely, I have told you on different occations and I have intimated to you by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I glorify the prophet Muhammad and that I love the Musselmans.”
(“Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada anda semua pada kesempatan yang berbeda, dan saya harus memperjelas lagi kepada anda di setiap ceramah, bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya memuliakan nabi Muhammad serta mencintai orang-orang Islam.”)
Akhirnya ia berkata :
“In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god but God, He has no son and He reigns without a partner.”
(“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain Allah. Ia tidak beranak dan Ia mengatur segala makhlukNya tanpa pendamping.” )
Napoleon Bonaparte mengagumi Al-Quran setelah membandingkan dengan kitab sucinya terdahulu, Alkitab.
Akhirnya ia menemukan keunggulan-keunggulan Al-Quran, juga semua cerita yang melatar belakanginya. Dalam buku yang berjudul ‘Bonaparte et I’Islarn oleh Cherlifs, Paris, halaman 105’, Napoleon Bonaparte berkata sebagai berikut:
“I hope the time is not far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all the countries and establish a uniform regime based on the prinsiples of the Qur’an wich alone can lead men to happiness.”
( “Saya meramalkan bahwa tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan berpendidikan tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan prinsip–prinsip ajaran Islam, karena hanyalah Qur’an itu satu-satunya kebenaran yang mampu memimpin manusia kepada kebahagiaan.”)
Beberapa sumber lain yang menyatakan ke-Islaman beliau:
* Buku ‘Satanic Voices – Ancient and Modern’ dengan penulis David M. Pidcock (1992 ISBN: 1-81012-03-1), pada hal. 61 * Surat kabar Perancis ‘Le Moniteur’, yang menulis bahwa beliau masuk Islam pada tahun 1798.
* Buku ‘Napoleon And Islam’ dengan penulis C. Cherfils (ISBN: 967-61-0898-7).
Islam hadir tidak hanya mayoritas di suatu negara tapi juga sebagai minoritas khususnya di benua Eropa dan Amerika. Napoleon Bonaparte adalah salah satu contoh dari pribadi muslim yang sukses sebagai minoritas di Perancis. Tetapi ada data yang bisa jadi sebagai pengelabuan sejarah, dikatakan  pada akhirnya Napoleon dimakamkan secara Kristen di Perancis pada tgl 15 Desember 1840 di gereja Paris, namun sepertinya hal tersebut sebagai sesuatu informasi yang dibuat oleh pihak barat untuk mengaburkan fakta bahwa beliau adalah seorang Muslim. Sama halnya di Indonesia, Pattimura yang seorang muslim bahkan cicitnya pun menyatakan mereka adalah muslim, lalu tiba-tiba nama Patimura berubah menjadi Thomas Mattulesi Pattimura. Terlepas dari semua hal tersebut, kiranya kita mesti merenungkan ucapan beliau tidak lama setelah mempelajari isi Al-Quran dan sebelum masuk Islam; yang pertama menguntungkan kaum muslimin dan yang kedua membahayakan mereka. Ucapan yang keluar dari mulut politikus besar ini dan menguntungkan kaum muslimin adalah, “Aku telah belajar dari buku ini, dan aku merasa bahwa apabila kaum muslimin mengamalkan aturan-aturan komprehensif buku ini, maka niscaya mereka tidak akan pernah terhinakan.” Adapun kata-kata yang membahayakan kaum muslimin adalah, ia pernah berkata ,  “Selama Al-Quran ini berkuasa di tengah-tengah kaum muslimin, dan mereka hidup di bawah naungan ajaran-ajarannya yang sangat istimewa, maka kaum muslimin tidak akan tunduk kepada kita, kecuali bila kita pisahkan antara mereka dengan Al-Quran.” walaupun tidak diketahui kapan waktunya ia ucapkan dua pernyataan tersebut yang mana lebih awal dan mana yang lebih akhirnya . Wallahu a’lam.
(Beberapa sumber/Farzila Novia/RoL/HK)

Jenderal Napoleon Bonaparte Itu Akhirnya Muslim?

Posted by : Unknown
Date :Selasa, 16 September 2014
With 0komentar

Ibnu Haitsami (Alhazen) Fisikawan Muslim Abad Ke 10

| Rabu, 03 September 2014
Baca selengkapnya »


Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham (Bahasa Arab:ابو علی، حسن بن حسن بن الهيثم) atau Ibnu Haitham (Basra,965 - Kairo 1039), dibarat lebih dikenal dengan nama Alhazen. Adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penelitian mengenai cahaya, dan telah memberikan banyak inspirasi pada ahli sains barat, seperti Roger Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop..

ISAAC Newton diyakini banyak orang sebagai fisikawan terhebat sepanjang masa. Setidaknya, dilihat sebagai Bapak Fisika Cahaya Modern, atau itulah yang dikatakan buku-buku pelajaran di sekolah.

Buku tersebut membahas berbagai percobaan Isaac dengan lensa dan prisma yang terkenal, studi tentang cahaya alami dan refleksi, serta refraksi cahaya dan pemisahan cahaya dalam pelangi. Namun, menurut Profesor Jim Al-Khalili dari Universitas Surrey, kenyataannya itu adalah hal yang abu-abu.

"Saya merasa perlu menegaskan, khususnya dalam fisika optik bahwa Newton sendiri mengikuti jejak ilmuwan hebat lain yang hidup 700 tahun sebelumnya," ucapnya.

Jelas, dia menyebutkan, fisikawan akbar lain yang patut disetarakan dengan Newton adalah ilmuwan yang lahir pada 965 Masehi di daerah yang sekarang dikenal sebagai negara Irak.

"Dia dikenal dengan nama al-Hassan Ibnu al-Haitsam," sebutnya seraya menambahkan, kebanyakan orang di Barat mungkin belum pernah mendengar namanya.

Sebagai seorang fisikawan, Jim menyadari betul betapa besar kontribusi pria ini dalam bidang yang digelutinya.

Dalam buku-buku populer tentang sejarah ilmu alam, biasanya disebut bahwa tidak ada kemajuan penting yang dicapai antara peradaban Yunani kuno dan masa Renaisans di Eropa. Jim mengatakan karena Eropa Barat terjerumus ke dalam Masa Kegelapan, bukan berarti kemajuan tidak terjadi di belahan dunia lainnya. Kenyataannya, dia mengatakan, antara abad ke-9 dan ke-13 menandai Masa Keemasan dalam ilmu pengetahuan Arab.

"Berbagai terobosan terjadi di bidang matematika, astronomi, kedokteran, fisika, kimia, dan filsafat. Dibandingkan banyak pemikir jenius yang hidup pada masa itu, prestasi Ibnu al-Haitsam adalah yang paling hebat. Dia dilihat sebagai Bapak Metode Ilmiah Modern," ucapnya.

Seperti yang biasa dijelaskan, Jim menuturkan, ini adalah pendekatan dalam menyelidiki sebuah fenomena ilmu alam, untuk memahami ilmu pengetahuan baru, atau untuk memperbaiki dan menggabungkan ilmu lama berdasarkan pengumpulan data melalui pemantauan dan pengukuran.

Proses ini diikuti tahap formulasi dan pengujian hipotesa guna menjelaskan data yang didapat. Inilah cara ilmu alam ditangani sekarang. Karena itu Jim percaya kemajuan yang dicapai dalam ilmu pengetahuan modern. Namun, metode ilmiah modern ini sering kali dikatakan baru ditemukan pada awal abad ke-17 oleh Francis Bacon dan Rene Descartes.

"Tetapi saya yakin, Ibnu al-Haitsam sudah jauh mendului mereka. Penekanannya pada data eksperimental dan kemampuan untuk memproduksi kembali hasilnya, membuat Ibnu al-Haitsam sering disebut sebagai 'ilmuwan' sesungguhnya yang pertama di dunia," sebutnya.

Memahami Cahaya

Profesor Jim Al-Khalili juga mengungkapkan bahwa ilmuwan pertama yang memberi penuturan yang tepat tentang bagaimana kita melihat sebuah objek adalah al-Hassan Ibnu al-Haitsam.

Jim menyebutkan, al-Hassan Ibnu al-Haitsam membuktikan dengan melakukan percobaan, misalnya teori emisi yang menyatakan cahaya dari mata kita menyinari objek yang kita lihat. Teori ini diyakini para pemikir terkenal seperti Plato, Euclid, dan Ptolemy adalah teori yang keliru.

"Ibnu al-Haitsam menginformasikan bahwa kita bisa melihat karena cahaya masuk ke mata kita, satu gagasan yang dipercaya sampai saat ini," ucapnya.

Ibnu al-Haitsam juga merupakan ilmuwan pertama yang menggunakan matematika untuk menggambarkan dan membuktikan proses ini. Jadi, Jim menyimpulkan, dia bisa juga dianggap sebagai fisikawan teori pertama. Ibnu al-Haitsam mungkin paling dikenal dengan penemuan kamera lubang jarum yang dioperasikan tanpa lensa.

Seharusnya, dia mengatakan, Ibnu al-Haitsam diakui sebagai penemu hukum refraksi. Dia juga orang pertama yang melakukan percobaan tentang pembagian cahaya menjadi beberapa warna dan meneliti bayangan, pelangi, dan gerhana.

"Dengan memantau sinar matahari masuk ke bumi dari atmosfer, dia dapat memperkirakan tinggi atmosfer yang menurutnya sekitar 100 kilometer," katanya bersemangat.

Peneliti Canggih

Sama halnya dengan banyak ilmuwan modern, Ibnu al-Haitsam sangat bergantung pada waktu dan membutuhkan kesunyian untuk menulis banyak teorinya, termasuk penelitian penting tentang lensa.

Menurut Jim, Ibnu al-Haitsam pernah diminta kalifah di Kairo untuk menyelesaikan masalah pengaturan banjir Sungai Nil. Sewaktu masih di Basrah, Ibnu al-Haitsam mengklaim bahwa banjir tahunan di Sungai Nil bisa diatur dengan jaringan kanal sehingga air dapat tersimpan sampai masa kemarau. Namun begitu, tiba di Kairo, dia menyadari bahwa rencana itu tidak praktis dari segi teknis.

Gerakan Planet

Setelah kembali ke Irak, Jim menuturkan, dia menyusun 100 penelitian lainnya dalam berbagai topik di bidang fisika dan matematika. Seorang pakar di Iskandariyah menyebutkan, Ibnu al-Haitsam mengembangkan apa yang disebut sebagai mekanisme benda angkasa.

Mekanisme ini menjelaskan orbit planet yang kemudian mengilhami penelitian astronomi Eropa seperti Copernicus, Galileo, Kepler, dan Newton.

"Adalah hal yang menakjubkan bahwa kita baru sekarang menyadari betapa besar utang para fisikawan modern kepada seorang ilmuwan Arab yang hidup 1.000 tahun lalu," tulisnya.

Ibnu Haitsami (Alhazen) Fisikawan Muslim Abad Ke 10

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 03 September 2014
With 0komentar

Biografi Ibnu Sina – Ilmuwan Muslim Pakar Kedokteran Dunia

| Senin, 01 September 2014
Baca selengkapnya »

Assalamualaikum Kawan-kawan blogger....
Ibnu Sina / Aviciena
Kali ini aku bakal menulis biografi seorang yang sangat aku kagumi, Ibnu Sina. Beliau adalah salah seorang ilmuwan Muslim yang sangat terkenal di dunia (Muslim terkenal dengan gudangnya ilmuwan lho...bahkan sebelum orang Eropa dan Amerika bisa baca tulis). Orang barat menyebutnya Aviccena. Saking cerdasnya sampai-sampai beliau dijuluki sebagai bapak kedokteran dunia. Berikut ini biografi Ibnu Sina. (Dibaca sampai tuntas ya... buagus lho, biar gak kuper. Eits...jangan lupa abis baca dikomentari).
Nama lengkap Ibnu Sina adalah Abu Ali Husain bin Abdullah bin Hasan bin Ali bin Sina. Dikalangan masyarakat barat ia dikenal dengan nama “Avicienna”. Selain sebagai ahli kedokteran, Ibnu Sina juga dikenal sebagai filosof, psikolog, pujangga, pendidik dan sarjana Muslim yang hebat.


Ibnu Sina lahir pada bulan Shafar 370 H atau di bulan Agustus 985 M. Keluarga Ibnu Sina kebanyakan bekerja dengan mengabdi pada negara. Ayahnya bekerja di pemerintahan, selain itu juga sebagai pendidik.
Ibnu Sina beruntung lahir di keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Sejak kecil sang ayah mengajarinya untuk cinta ilmu. Oleh sang ayah, Ibnu Sina diajari Qur’an dan Sastra. Seorang guru pun didatangkan khusus untuk mengajari Ibnu Sina menghafal Al Qur’an. Di usia 10 tahun Ibnu Sina telah berhasil menghafal isi Al Qur’an dan mendalami berbagai karya sastra.
Ibnu Sina belajar filsafat dari Abu Abdillah an-Natili, seorang filosof kenamaan yang kebetulan sedang berkunjung ke Bukhara. Beliau diminta ayah Ibnu Sina tinggal di kediamannya untuk mengajarkan filsafat pada anaknya. Dalam waktu yang singkat Ibnu Sina berhasil menguasai filsafat sehingga membuat kagum gurunya.
Tetapi sebelum itu, Ibnu Sina sudah tekun mempelajari ilmu fiqih dari seorang ulama besar bernama Ismail yang tinggal di luar kota Bukhara. Dengan semangat yang tinggi, Ibnu Sina tidak keberatan harus bolak-balik ke rumah gurunya. Kecerdasan Ibnu Sina semakin terlihat saat beliau berusia 16 tahun. Ia sudah sanggup menerangkan kembali pada gurunya isi dari buku Isagoge (ilmu logika), buku al-Mages (ilmu astronomi kuno) dan buku Ecludis (ilmu arsitektur).
Beliau memang benar-benar murid yang cerdas. Di depan guru-gurunya, ia dapat menerangkan rumus-rumus dan berbagai kesulitan yang terdapat dalam buku-buku tersebut. Bahkan konon dalam bidang ilmu astronomi (perbintangan), beliau sudah sanggup menciptakan sebuah alat yang belum pernah dibuat para ahli sebelumnya.
Setelah berhasil mendalami ilmu-ilmu alam dan ketuhanan, Ibnu Sina pun merasa tertarik untuk mempelajari ilmu kedokteran, mulai mendik di bidang kedn, sehingga dalam waktu singkat ia meraih hasil yang luar biasa. Berkat ketekunan dan semangatnya yang tinggi dalam mempelajari ilmu tersebut, Ibnu Sina sanggup mengobati orang-orang yang sakit.
Semakin lama nama Ibnu Sina semakin terkenal, bukan saja disekitar Bukhara melainkan juga diberbagai pelosok wilayah. Orang-orang yang tertarik di bidang kedokteran mulai mendatangi Ibnu Sina untuk menimba ilmu darinya. Mereka juga mengadakan eksperimen-eksperimen mengenai berbagai cara pengobatan dibawah pengawasan dan bimbingan Ibnu Sina.
Tetapi Ibnu Sina tidak mau menjadikan ilmunya alat untuk mencari kekayaan dunia. Ia mau mengajar dan menolong orang-orang sakit ikhlas karena Alloh dan terdorong rasa kemanusiaannya. Ia merasa yakin bahwa apa yang dilakukannya akan mendapat pahala di sisi Alloh diakherat kelak. Ibnu Sina menghabiskan waktunya untuk mengadakan penelitian-penelitian, menulis dan membaca buku-buku yang bermanfaat bagi kemajuan berbagai ilmu.
Konon suatu hari Amir Nuh bin Nasr menderita sakit keras. Mendengar kehebatan Ibnu Sina, ia diminta datang untuk mengobatinya. Setelah diobati, iapun sembuh. Bukan main gembira hatinya. Dan sejak itulah Ibnu Sina akrab dengan sang Amir yang ternyata memiliki perpustakaan yang sangat lengkap di daerah itu. Ibnu Sina memanfaatkan perpustakaan itu untuk membaca buku-buku kuno dalam berbagai bidang ilmu. Dari perpustakaan Sang Amir Nuh bin Nashr ini  Ibnu Sina berhasil mendapatkan banyak ilmu pengetahuan untuk bahan-bahan penemuan. Dan ketika berusia 18 tahun Ibnu Sina sudah menguasai berbagai bidang ilmu.
Ketika berusia 22 tahun, ayah Ibnu Sina meninggal dunia. Terpaksa ia mengambil alih tugas-tugas ayahnya. Namun itu tidak berlangsung lama. Ibnu Sina harus meninggalkan Bukhara karena telah terjadi goncangan pemerintahan. Mula-mula ia pindah ke Gurganj selama 10 tahun. Kemudian pindah ke Nasa’, kemudian pindah lagi ke Baward, Thus lalu ke Samalqan, Sajarm, Surjan, dan terus berpindah-pindah guna mengamalkan dan mempelajari ilmu baru.
Selain sebagai dokter, Ibnu Sina juga dikenal sebagai psikolog yang sanggup mengobati orang yang sakit jiwanya. Suatu hari ada seorang lelaki yang terkena melancholia, sebuah penyakit jiwa yang timbul akibat penyakit empedu yang cukup menyedihkan. Lelaki ini merasa dirinya adalah seekor sapi. Ia tidak mau makan dan minum bersama manusia bahkan tidurnya pun di kandang sapi sehingga badannya kurus kering dan kotor. Keluarganya sudah membawanya kemana-mana untuk diobati namun belum juga berhasil. Akhirnya keluarganya mendengar keahlian Ibnu Sina. Kemudian keluarganya membawa laki-laki sakit jiwa tadi ke Ibnu Sina.
Setelah mengamati keadaan lelaki malang itu, Ibnu Sina bertanya :
“Ada apa denganmu?”
“Aku tidak apa-apa.” Jawab lelaki itu. “Aku hanya merasa telah menjadi seekor sapi. Aku melenguh, makan dan minum serta bertingkah layaknya sapi.”
“Kalau begitu kamu memang seekor sapi. Aku akan menyembelihmu, “ kata Ibnu Sina.
“Silahkan saja ,” katanya.
Ibnu Sina lalu menyuruh beberapa orang mengikat tubuhnya dan menyiapkan golok yang tajam. Sambil memegang golok, Ibnu Sina mendekat dan membungkuk. Tapi ketika golok sudah menempel di leher orang tersebut, tiba-tiba Ibnu Sina berhenti. 
“ Wah sayang sekali sapinya masih kurus. Ia belum pantas disembelih, “ Kata Ibnu Sina.
“Tidak, aku sudah pantas disembelih, sembelih saja aku,” kata laki-laki tadi.
“Jangan, aku tidak mau menyembelih sapi yang masih kurus, rugi tak ada dagingnya. “ Kata Ibnu Sina.
“Jadi apa yang harus aku lakukan supaya bisa gemuk dan pantas disembelih?” tanya lelaki itu.
“Kamu harus makan dan minum layaknya manusia.” Jawab Ibnu Sina.
“Tetapi janji, setelah aku gemuk kamu akan menyembelihku,” kata lelaki itu.
“Baiklah aku janji.” Kata Ibnu Sina.
Setelah itu, lelaki tersebut mau makan dan minum layaknya manusia. Kesehatannyapun berangsur-angsur pulih karena mendapat asupan makanan. Badannya sudah gemuk kembali dan tentu saja akalnya berfungsi normal lagi. Sehingga ia benar-benar sudah sembuh.
Beberapa hari berikutnya Ibnu Sina mengunjungi lelaki tersebut. Melihatnya dalam keadaan sehat dan gemuk, Ibnu Sina berkata “Wah rupanya sapinya sudah gemuk.”
Lelaki itupun kemudian menjawab, “Iya bahkan sudah pintar.” Jawabnya dengan tertawa.
Keluarga lelaki itupun sangat senang dan sangat berterimakasih pada Ibnu Sina yang telah berhasil menyembuhkannya dari penyakit jiwanya.
Itulah Ibnu Sina. Beliau bukan hanya pandai tapi juga cerdik.
Karya Tulis Ibnu Sina

Sesungguhnya Ibnu Sina adalah salah seorang tokoh besar Islam. Ia adalah filosof dari timur. Hal itu bukan saja diakui orang-orang Arab melainkan juga ilmuwan barat. Menurut mereka Ibnu Sina adalah orang yang jenius, cerdik, dan pintar. Selain terkenal sebagai ahli kedokteran, ia juga seorang ahli filsafat, astronom dan ahli ilmu jiwa (psikolog handal). Ibnu Sina telah meninggalkan karya-karya agung yang dapat membantu meningkatkan keluhuran harkat umat manusia. Tidak berlebihan jika para penulis Prancis memberinya gelar “Aristoteles Islam” atau juga “Hipocrates Islam”.
Ibnu Sina dikenal aktif dalam urusan-urusan pemerintahan, pendidikan, penulisan, kedokteran atau kesehatan dan lain-lain. Washtankald, seorang Ilmuwan Jerman sempat menghitung karya tulis Ibnu Sina tidak kurang dari 150 judul yang membahas berbagai macam ilmu, seperti kedokteran, filsafat, agama, astronomi, bahasa, kebudayaan, sastra, musik, arsitektur, logika, dan ketuhanan. Ibnu Sina telah menyumbangkan kekayaan ilmunya pada umat manusia. Padahal ia hidup pada zaman yang sering terjadi kekacauan. Karya-karya tulis Ibnu Sina menjadi sangat khas dan istimewa berkat isinya yang berbobot, pembahasannya yang cukup mendalam, keterangannya yang jelas dan kepintarannya dalam mengolah informasi menjadi tulisan yang mudah dipahami.
Diantara tulisan Ibnu Sina yang cukup terkenal adalah al-Qanun (Kedokteran), al-Syifa, al-Isyarat (filsafat), dan as-Siyasah (pendidikan). Bahkan Al-Qanun dijadikan salah satu literatur utama ilmu kedokteran pada sejumlah universitas Eropa hingga abad 18. Ibnu Sina juga menemukan obat-obatan dari tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi kesehatan umat manusia. Bahkan ia adalah seorang dokter yang pertama kali melakukan penyuntikan dibawah kulit pasien, dan menggunakan cara pembiusan untuk mengobati luka.
Apa yang dilakukan Ibnu Sina tersebut jauh lebih maju daripada yang terjadi di negara-negara Eropa saat itu yang masih menganut takhayul dan sihir dalam mengobati berbagai penyakit. Yang terjadi di Eropa saat itu adalah zaman kegelapan,  konon apabila ada orang sakit, ia disalib pada sebatang pohon. Kemudian tabib atau dukun memukulinya dengan kejam sampai setan atau roh halus lainnya keluar dari tubuh orang tersebut. Menurut mereka, setan dan roh halus itulah penyakitnya.
Begitulah perbedaan peradaban Eropa dan Muslim saat itu. Ini adalah fakta, penulis bukan melebih-lebihkan namun itulah faktanya. Saat Eropa berada di zaman kegelapan, Islam justru berada di zaman kegemilangan.
Berikut ini adalah daftar buku-buku yang dihasilkan oleh Ibnu Sina :
1.       Al-Qanun (Aturan) 10 jilid
2.       Al-Syifa’ (Penyembuhan atau Pengobatan) 8 jilid
3.       Al-Isyarat (Petunjuk) 1 jilid
4.       AL-Majmu’ (Himpunan) 1 jilid
5.       Al-Biir wa a-l Itsm (Perbuatan baik dan dosa) 2 jilid
6.       Al-Arshad al-Kulliyyat (Petunjuk Lengkap) 1 jilid
7.       Al-Hashil wa Al-Mahshul (pokok-pokok) 2 jilid
8.       An-Najad (pembebasan) 3 jilid
9.       Al-Inshaf (keputusan) 20 jilid
10.   Al-Hidayat (petunjuk) 1 jilid
Dan masih banyak lagi karyanya yang tak cukup dituliskan disini karena nanti loadingnya jadi lama he...he...
Hari-Hari Terakhir Ibnu Sina

Pada hari-hari terakhirnya, Ibnu Sina mandi, bermunajat mendekatkan diri pada Alloh, menyumbangkan hartanya untuk fakir-miskin, membela orang-orang yang tertindas, menolong orang yang lemah, memerdekakan budak, dan tekun membaca Al-Qur’an, saking tekunnya beliau bisa menamatkannya tiap tiga hari sekali. 
Semua itu terus ia lakukan hingga ajal menjemput. Beliau wafat di Hamadzan pada hari jum’at di bulan Ramadhan 428 H dalam usia 58 tahun. Jenazahnya dimakamkan di kota tersebut dan hingga sekarang masih ramai dikunjungi orang dari berbagai penjuru dunia.
Sungguh besar jasa Ibnu Sina bagi umat manusia. Semoga Alloh SWT menerima amalnya dan mendapat balasan yang terbaik di sisi-Nya. Amin.
Wassalamualaikum Wr Wb.

Biografi Ibnu Sina – Ilmuwan Muslim Pakar Kedokteran Dunia

Posted by : Unknown
Date :Senin, 01 September 2014
With 0komentar

Salam dari cowok bejat (untuk Renungan para akhwat)

| Senin, 26 Mei 2014
Baca selengkapnya »


pena
Hai cewek, ups! Oh Assalamu’alaikum ukh, salam ukhuwah! Haha… gua hanya niru apa yang biasa eh eh ikhwan yang ucapkan kepada ukhti, hmm… untuk nyebutnya kadang gua ga bener maklumlah bahasa Arab guakan ga pernah belajar, baca Iqro aja plentat-plentot, tapi yang penting keliatan kalo gua ikhwan deh.
Kenapa kalian bisa begitu mempesona dibalik pakaian besar kalian? Gua ga pernah bisa ngerti itu, padahal enakan kalo gua liat cewek baju ketat with short pant uhuuuyyy… apalagi bodi dan mukanya lumayan, yah paling enggak bisa dibanggain kalo diajak jalan. Tapi melihat kalian dengan pakaian besar kalian membuat gua tertarik.
Sangat tertarik, apakah dibalik itu semua tubuhmu kudisan? Haha… gua rasa enggak, muka kalian begitu bersih dan kalian sepertinya ga mudah untuk ditaklukkan, dan bener juga kalian begitu susah ditaklukkan. Kenapa bisa sih? Gak mungkin gara-gara jubah guede yang kalian pake kan?
Kau tau, untuk mendapatkan wanita kebanyakan diluar sana begitu mudahnya, gua ajak makan bareng udah bisa cium pipi, gua ajak nonton minimal dapet kissing kalo udah beli coklat dan bunga berarti gua boleh petting dan haha.. ga perlu diceritakan kelanjutannya, yang pasti kalo udah bosen tinggal selingkuh aja, ketahuan juga bodo, tinggal cari lagi.
Hei manis, tahukah sealim apapun kalian, gua udah tau kelemahan wanita, karena kalo gua ga tau kelemahan kalian begitu susah mendekati kalian. Hmm… kenapa gua ajak kenalan langsung lu nolak? Minta nomor telepon apalagi? Hadoh susah juga nih, walaupun gua dapet nomor telepon lu, lu juga ga mau bales ataupun angkat telepon gua.
Tapi gua tau, seperti yang kalian bilang dimana ada niat pasti Allah kasih jalan, dan gua udah niat harus bisa menaklukkan kalian. Dan aha! Ternyata begini cara menaklukkan kalian, ternyata kalian disebut akhwat dan yang cowoknya disebut ikhwan, walaupun lidah gua ga biasa ngucapinnya.
Mulailah gua menelusuri apa itu ikhwan? Hmm… orang yang kerjaannya ngaji, pake celana ngatung, yah kalo punya jenggot tipis juga gapapa, hoho.. itu mudah gua lakukan, lalu apalagi?hmm… cara ngomongnya lain, kalo ngobrol ama lawan jenis nunduk (apa cari duit jatoh?), entahlah yang penting gua ikut dulu.
Dalam waktu dua minggu berubahlah gua seperti ikhwan, plus facebook dan blog gua terlihat islami, dan mulailah gua mencoba mendekati kalian. Ingatkah pertama kali kita kenalan? Gua ucapkan hadist sebagai ukhuwah kita, dengan manis gua bilang “Salam ukhuwah yaa ukhti”, dan kau balas gitu juga.
Mulailah jerat itu gua pasang, kau berani kasih nomor telepon ke gua, dengan itu gua bisa sms kau dini hari untuk sholat tahajud, padahal gua ga sholat dan kebetulan ada petandingan sepakbola haha… sambil nyelam nyari ikan, kan gua kucing air! Hmm… memang susah juga menaklukkan kau, gua harus berkorban banyak nih.
Mulailah gua menelpon buat berdiskusi dan tukar pikiran, tentu aja gua juga stanby di internet biar gua bisa cari jawabannya di internet. Oh gua baru tahu ada namanya kegiatan keagamaan dikampus, ya udah gua juga ikut deh dan duduk deket tirai pembatas, siapa tau kebetulan kau bisa liat gua ada.
Pulang ngaji gua coba ajak pulang bareng naik motor, dengan alesan udah malem gag baek kalo pulang sendiri, haha… kau mau, Yes ! Haha.. ternyata ga terlalu sulit untuk dekat dengan kau, hanya cukup memasang topeng yang kau suka dan kau akan luluh, tinggal gua serang kelemahan setiap wanita yaitu kupingnya.
Walaupun banyak kata-kata yang ga ngerti, tapi gua yakin ini bentuk rayuan maut buat kau, hehe… emang aneh sih sms padahal gag ada kata-kata yang ngerayu misal INU IMU ILU atau sebagainya tapi Cuma kutipan hadist ama Qur’an plus kata-kata bijak dan penyemangat, tapi kenapa bisa bikin kalian luluh? Dasar wanita!
Tahukah kau, saat kau memakai kaus kaki yang terlalu pendek atau bahkan ga sama sekali, terlihatlah betis mu yang indah itu disaat mengendarai motor dan berhenti, padahal gua sering lihat betis bahkan paha wanita tapi kenapa lihat yang ini berbeda? Mungkin gara-gara kau umpetin terus.
Saat kau memakai tas ransel, tanpa kau sadari talinya membuat bentuk tubuhmu terlihat, serrrr….slerp hajar bleh! Apalagi kalau ga pake gamis sadar atau enggak bagian pinggang dan pinggul itu ketat karena roknya…hmmm, Yummy! Kata Chio “kapan lagi liat barang mahal di obral” mantap deh hahaha…ga ngeh kan?
Ga itu aja kok, kalo gua liat lu pake baju yang gelap terus pasti gua tegor “Ukh, kok gelap terus? Kan ga cerah, memang lagi berkabung ya?” dan mulailah dengan instingmu yang pandai berdandan kau akan menggunakan warna cerah agar dilihat oleh gua, haha… lumayan pemandangan bagus buat orang lain bisa gua nikmatin.
Apalagi kalau kalian udah berani pajang muka di internet hahahai… biasanya lebih mudah dibujuk tuh hehehe, tapi gag seru dengan yang itu, gua mau incer yang bener-bener tertutup aja, pasti lebih tertantang, kapan lagi sih gua bisa menaklukan cewek eh akhwat kek gitu? Suatu prestasi tersendiri dan naikin derajat gualah.
Sial, kenapa ga ada pacaran islami, pacarannya di masjid gitu kalo gag pacaran lagi demo di jalanan, tapi gua ga nyerah kok, kenapa gua ga coba ta’aruf aja dulu, yah khitbah juga jadi deh, dengan alasan ntar aja gua nikahin kalo udah lulus kuliah dan udah dapet kerja mapan plus kendaraan dan rumah sendiri.
Biarin lama, yang penting gua kek janji dulu deh, dengan gitu gua bisa tuker biodata, bisa smsan, teleponan, bahkan chatting pake webcam malem-malem haha… ternyata kau tetap wanita yang mempunyai hati yang lemah, sehingga mudah luluh dengan apapun, ahh… untung –untung gua bisa melakukan lebih dengan ini, dan gua yakin bisa!
Gua tau setebal apapun iman kau, hati kau tetap lemah, dan mudah luluh dan gua akan terus mengintai dari situ, mencari celah untuk masuk dan menaikkan pasaran gua sebagai orang yang pernah pacarin wanita yang terkenal alim, hahaha… siapin dirimu!
—————————————————————————————————————————-
Untuk saudariku,, sesuatu yang amat berharga pastilah diperebutkan oleh banyak orang. bagai mutiara yang berkilau di dasar lautan, terkadang manusia menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.
Untuk saudaraku jagalah niatmu ya akhi,, jangan sampai niat kita terkotori oleh hal2 yang dibenci Allah..

Salam dari cowok bejat (untuk Renungan para akhwat)

Posted by : Unknown
Date :Senin, 26 Mei 2014
With 0komentar

PILIH yang seperti KHADIJAH atau AISYAH ???

| Senin, 10 Maret 2014
Baca selengkapnya »

Ngubek - ubek catetan, nemu tulisan unik dari salah satu akhwat yang saya kagumi 
semoga bisa jadi bahan renungan buat para Ikhwan, Cowok, Lelaki, Pria manapun dan apapun sebutannya 
seburuk apapun lelaki pasti mengharap wanita baik - baik kan ^_^


dari kajian Ust. Salim A. Fillah

Ada rumah tangga Nabi dgn Khadijah. Laki2 dan perempuan sama-sama mulia ditengah masyarakat yg memuliakan luar biasa, tp mereka berkemuliaan disana dan mereka hidup berkecukupan. dari hartanya, mulia mereka. Itu kan Muhammad dan Khadijah, laki-laki dan perempuan hidup di dlm kecukupan2 tertentu.

Yang kedua, ada model lain. Ada namanya Ali dan Fathimah. Sama. orang mulia, anak orang mulia, dan mereka sama2 berkemuliaan, tp bedanya kalau Muhammad dan Khadijah hidup berkecukupan, keluarga Ali memang tidak diizinkan Rasulullah untuk hidup berkecukupan.

Jadi hari pertama menikah saja Ali bin Abi Thalib itu disumbang oleh temannya itu banyak hal, termasuk diantaranya disumbang rumah. Ketika disumbang rumah, itu Rasulullah di hari pertama Ali menikah itu langsung mengaudit harta kekayaan menantunya, ditemukan rumah, "Lho kok kamu punya rumah? kayaknya gak match dengan penghasilan selama ini."
Ali ditanya begitu, "Iya ya Rasulullah, ini sumbangan dr temen2."
Kata Nabi, "Kembalikan."
Kata Ali, "Bagaimana mungkin saya kembalikan ya Rasulullah, saya membutuhkan."
Nabi, "Kalau begitu kembalikan dengan cara akad hutang, cicil semampumu."

Jadi anda bisa bayangkan Ali, dia memulai pernikahannya bukan dari nol, tp dari negatif. Hari pertama langsung minus habis audit, itu.
Atau bahkan ketika pertama mereka menjalani rumah tangga meminta pembantu kepada ayahnya, pemimpin dunia itu, Fathimah tidak diizinkan untuk medapatkan pembantu. Malah diajari dzikir. Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x. Kalau capek bekerja, dzikirlah.
Dan kalau kita baca kisah rumah tangga Fathimah-Ali itu isinya unik2. diantaranya, Banyak keluhan. Jadi satu hari Ali berkata, "Demi Allah aku menimba air sampai nyaris putus kedua pundakku". Fathimah menjawab sambil sama-sama curhat, jawabannya itu "Dan aku demi Allah menggiling gadum sampai melepuh semua tanganku." Curhatnya isinya prihatin semua.

itupun mereka sama-sama mendapat kemuliaan. Jadi suami shaleh, istri shalihah. Yang satu kaya, yang satu miskin. Semua itu tidak terhalang mendapat kemuliaan.

Pilih yg mana td?

Oh, yg pertama. Indah sekali memilih yg pertama terutama bagi ibu2. Suaminya 15 tahun lebih muda. Bukan. Bukan disitu hakikatnya, tp hakikatnya adl bahwa suami dan istri berkemuliaan mendapat kemuliaan di sisi Allah. Jadi berprasangka baiklah kpd diri sendiri agar Allah juga memberikan yang terbaik untuk kita. Bagaimana kita berprasangka baik terhadap orang lain, terutama unt mencari pasangan.

JODOH ITU TIDAK ADA YANG IDEAL. yang ada YANG TEPAT. Jadi jangan cari yg ideal. GAK KETEMU. Adanya yg tepat ut kita.

Ikhwan, menyambung, apakah anda ingin tipikal istri seperti Khadijah atau Aisyah?
<dua-duanya>?</dua-duanya>
Agak susah dipenuhi yg begitu.
Yang mana? Khadijah atau Aisyah?

Oya, ada yg memilih Khadijah.
Jadi yg memilih Khadijah, kayak ap, Khadijah itu?

Lembut, Penyayang, Keibuan, Pegertian, Penuh dukungan, rela mengorbankan harta jiwa untuk menyokong perjuangan suami, terpercaya mengurus rumah ketika ditinggal suami pergi. LUAR BIASA.

Mau yg begitu? Mau ya?
Baik. saya doakan antm benar2 mendapatkan yg seperti Khadijah. YANG LEBIH TUA PUN TIDAK MASALAH :D
Kalau minta sesuatu itu kan yg lengkap ya?!

Atau mau seperti Aisyah?
Cantik,  Cerdas, Pinter, Lincah, Imut2, Sporty..

Oiya, sporty, kenapa?
Cerita sama Khadijah, gak ada ceritanya Rasulullah lomba lari sama Khadijah, gak ada. Adanya lomba lari sama Aisyah. Pergi ke fitnes bareng gak ada tu ceritanya sama Khadijah, adanya sama Aisyah. Pergi nonton, gak ada ceritanya sama Khadijah, adanya sama Aisyah. Nonton tari tombak di masjid. Saling bersandaran menempelkan pipi sama pipi. berdua. (Jangan itu yg dibayangkan!!!)

Mau yg seperti Aisyah?
Saya do'akan.
(Kok jd gak mau? "pasti belakang ada tapinya ini..")


Iya. Siapkah dengan sifat pecemburunya Aisyah.
Banting piring di depan tamu. Oiya, bagaimana suatu ketika Rasulullah sedang menjamu tamuya dengan piring2, kemudian tamu itu baru makan, baru nyokot makanan di atas piring itu, tiba2 Aisyah datang, mengambil piring itu dibating di depan tamunya, "PRAKKKK...."

Siap-siap piring plastik kalaui begitu.

Kenapa? Tapi antum bayangkan Rasulullah, ada orang sedang menerima tamu, datang istrinya membanting piring di depan tamu, biasanya ingin menyelamatkan
harga dirinya sendiri dengan caranya memarahi istri. iya kan?
Tapi Rasulullah apa yg dikatakan? Senyuuum aja sambil mengatakan "Maaf ya, ibu kalian sedang cemburu."
CUMA BEGITU.

biasanya gak ada rumah tangga ikhwah yg istrinya mengatakan ke suaminya ,"Kamu itu cuma ngaku-ngaku ....(titik2) )
Tapi Aisyah, sampai membuat para ahli hadits bingung, karena ada di riwayat rumah tangga Rasulullah itu Aisyah pernah berkata kepada Nabi,
"Kamu itu cuma ngaku-ngaku Nabi!"

itu kan ulama bingung. Ini maksudnya bagaimana? Orang istri sendiri kok meragukan keNabi-an suami. Mana mungkin Aisyah meragukan kenabian Muhammad saw, suaminya. Maka untungnya dijelaskan oleh pakar psikologi kalau
"Bahwa itu kalimat yg diringkas." Jd orang itu kalau marah kalimat aslinya bukan begitu. Kalimat Aisyah bunyinya adl "Aku tau kamu Nabi, tapi kenapa hari ini aku tidak merasakan kasih sayang, cinta, keadilanmu, dan semua perilaku kebaikanmu yang mencerminkan bahwa kau Nabi. Knapa hari ini aku tidak merasakan itu?"

Nah, itu kalimat kalau buat marah kan kepanjangan.
Loh, kita ini kan cenderung suka meringkas ya. memang di dunia wanita kecenderungannya ada yg membuat kalimat tidak langsung yg diringkas. itu kadang2 berbahaya. kalau suaminya tidak faham. Tapi tenang saja Nabi waktu itu mengatakan, "maafkan aku."

Nah, siap dengan Aisyah yg seperti itu? Saya doakan.

Nah, artinya apa teman-teman? saya ingin mengambil ibroh,
Nabi saja yg sempurna, laki-laki paling baik, mendapatkan istri yg juga tidak sempurna. Maka yg kita cari bukan yg sempurna, tp yg TEPAT.
Dan tepat itu tdk harus sama. "saya itu beda jauh sama dia. karakternya gak mungkin cocok kayaknya."
Siapa yg bilang? Rumus kecocokan itu macam2. Ada rumus kecocokan itu kesamaan, memang ada. Ada yg kemudian disebut sebagai keseimbangan. Panas yg sangat tinggi ketemu dgn kebekuan yg sangat  menggigilkan, jadinya kehangatan. itu namanya keseimbagan. Jadi anda jangan heran kalau ada "Ih..itu karakternya bumi dan langit lho. kok bisa ya nikah?" gitu. BISA SAJA.

atau ada juga yg beda, bukan beda berlawanan tp yg satu seperti hujan yg turun, yg satu seperti tanah yg subur. maka tumbuhlah buah2an. Itu kegenapan.

Bukalah ruang seluas-luasnya. Jadi jika anda jatuh cinta hari ini, jangan jatuh cinta pada satu orang tapi pada yg banyak sekalian.. :D
Jangan bilang "Aku tidak mungkin jatuh cinta pd org yg demikian!"
Kalau anda memang harus jatuh cinta, saya sendiri menyarankan anda untuk bangun. Tapi jika harus mengalami proses jatuh dulu, jatuhnya yg banyak sekalian..

jd ada yg tanya, "istikharah itu jawabannya pedomannya apa?"
saya juga tidak tau. "Apa mesti mimpi?"
Jadi kata Imam Syafi'i: selisihilah hawa nafsu.
Maksudnya apa?
Kalau memilih setelah istikharah, selisihilah hawa nafsu. Kalau ada biguung saking bingungnya selisihilah hawa nafsu.

PILIH yang seperti KHADIJAH atau AISYAH ???

Posted by : Unknown
Date :Senin, 10 Maret 2014
With 0komentar

Malu sebagai Mahkota kemuliaan

| Senin, 27 Januari 2014
Baca selengkapnya »

Muslimah cantik, menjadikan malu sebagai mahkota kemuliaannya…” (SMS dari seorang sahabat)
Membaca SMS di atas, mungkin pada sebagian orang menganggap biasa saja, sekedar sebait kalimat puitis. Namun ketika kita mau untuk merenunginya, sungguh terdapat makna yang begitu dalam. Ketika kita menyadari fitrah kita tercipta sebagai wanita, mahkluk terindah di dunia ini, kemudian Allah mengkaruniakan hidayah pada kita, maka inilah hal yang paling indah dalam hidup wanita. Namun sayang, banyak sebagian dari kita—kaum wanita—yang tidak menyadari betapa berharganya dirinya. Sehingga banyak dari kaum wanita merendahkan dirinya dengan menanggalkan rasa malu, sementara Allah telah menjadikan rasa malu sebagai mahkota kemuliaannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاء
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” (HR. Ibnu Majah no. 4181. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain,
الحَيَاءُ وَالإيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا ، فَإنْ رُفِعَ أحَدُهُمَا رُفِعَ الآخَر
“Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”(HR. Al Hakim dalam Mustadroknya 1/73. Al Hakim mengatakan sesuai syarat Bukhari Muslim, begitu pula Adz Dzahabi)
Begitu jelas Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam memberikan teladan pada kita, bahwasanya rasa malu adalah identitas akhlaq Islam. Bahkan rasa malu tak terlepas dari iman dan sebaliknya. Terkhusus bagi seorang muslimah, rasa malu adalah mahkota kemuliaan bagi dirinya. Rasa malu yang ada pada dirinya adalah hal yang membuat dirinya terhormat dan dimuliakan.
Namun sayang, di zaman ini rasa malu pada wanita telah pudar, sehingga hakikat penciptaan wanita—yang seharusnya—menjadi perhiasan dunia dengan keshalihahannya, menjadi tak lagi bermakna. Di zaman ini wanita hanya dijadikan objek kesenangan nafsu. Hal seperti ini karena perilaku wanita itu sendiri yang seringkali berbangga diri dengan mengatasnamakan emansipasi, mereka meninggalkan rasa malu untuk bersaing dengan kaum pria.
Allah telah menetapkan fitrah wanita dan pria dengan perbedaan yang sangat signifikan. Tidak hanya secara fisik, tetapi juga dalam akal dan tingkah laku. Bahkan dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 228 yang artinya; ‘Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang sepatutnya’, Allah telah menetapkan hak bagi wanita sebagaimana mestinya. Tidak sekedar kewajiban yang dibebankan, namun hak wanita pun Allah sangat memperhatikan dengan menyesuaikan fitrah wanita itu sendiri. Sehingga ketika para wanita menyadari fitrahnya, maka dia akan paham bahwasanya rasa malu pun itu menjadi hak baginya. Setiap wanita, terlebih seorang muslimah, berhak menyandang rasa malu sebagai mahkota kemuliaannya.
Sayangnya, hanya sedikit wanita yang menyadari hal ini…
Di zaman ini justeru banyak wanita yang memilih mendapatkan mahkota ‘kehormatan’ dari ajang kontes-kontes yang mengekspos kecantikan para wanita. Tidak hanya sebatas kecantikan wajah, tapi juga kecantikan tubuh diobral demi sebuah mahkota ‘kehormatan’ yang terbuat dari emas permata. Para wanita berlomba-lomba mengikuti audisi putri-putri kecantikan, dari tingkat lokal sampai tingkat internasional. Hanya demi sebuah mahkota dari emas permata dan gelar ‘Miss Universe’ atau sejenisnya, mereka rela menelanjangi dirinya sekaligus menanggalkan rasa malu sebagai sebaik-baik mahkota di dirinya. Naudzubillah min dzaliik…
Apakah mereka tidak menyadari, kelak di hari tuanya ketika kecantikan fisik sudah memudar, atau bahkan ketika jasad telah menyatu dengan tanah, apakah yang bisa dibanggakan dari kecantikan itu? Ketika telah berada di alam kubur dan bertemu dengan malaikat yang akan bertanya tentang amal ibadah kita selama di dunia dengan penuh rasa malu karena telah menanggalkan mahkota kemuliaan yang hakiki semasa di dunia.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128) Di antara makna wanita yang berpakaian tetapi telanjang adalah wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17/191)
Dalam sebuah kisah, ‘Aisyah radhiyyallahu ‘anha pernah didatangi wanita-wanita dari Bani Tamim dengan pakaian tipis, kemudian beliau berkata,
إن كنتن مؤمنات فليس هذا بلباس المؤمنات وإن كنتن غير مؤمنات فتمتعينه
“Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.” (disebutkan dalam Ghoyatul Marom (198). Syaikh Al Albani mengatakan, “Aku belum meneliti ulang sanadnya”)
Betapa pun Allah ketika menetapkan hijab yang sempurna bagi kaum wanita, itu adalah sebuah penjagaan tersendiri dari Allah kepada kita—kaum wanita—terhadap mahkota yang ada pada diri kita. Namun kenapa ketika Allah sendiri telah memberikan perlindungan kepada kita, justeru kita sendiri yang berlepas diri dari penjagaan itu sehingga mahkota kemuliaan kita pun hilang di telan zaman?
فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar Rahman: 13)
Wahai, muslimah…
Peliharalah rasa malu itu pada diri kita, sebagai sebaik-baik perhiasan kita sebagai wanita yang mulia dan dimuliakan. Sungguh, rasa malu itu lebih berharga jika kau bandingkan dengan mahkota yang terbuat dari emas permata, namun untuk mendapatkan (mahkota emas permata itu), kau harus menelanjangi dirimu di depan public.
Wahai saudariku muslimah…
Kembalilah ke jalan Rabb-mu dengan sepenuh kemuliaan, dengan rasa malu dikarenakan keimananmu pada Rabb-mu…
Jogja,  Penulis: Ummu Hasan ‘Abdillah
Muroja’ah: Ust. Muhammad Abduh Tuasikal
Referensi:
Yaa Binti; Ali Ath-Thanthawi
Al Hijab; I’dad Darul Qasim

Malu sebagai Mahkota kemuliaan

Posted by : Unknown
Date :Senin, 27 Januari 2014
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲