SUARA HATI
Ingin aku berlari sejauh- jauhnya dari sini…. Jauh….jauh….
sekali, biar tak ada yang mengetahui keberadaanku, terluka terkadang tapi
kenapa begitu menyakitkan, atau hanya diriku yang terlalu mendramatiskan
keadaan, hingga membuat luka di hati sendiri…tapi kenapa perih sekali, atau
hanyalah diriku yang belum paham akan keikhlasan dan kelapangan dada untuk
sebuah hal dari saudara………….ternyata pelajaran yang kudapatkan tentang ukhuwah
tak semudah teori,
Ada dua kategorinya minimal dengan berlapang dada terhadap saudara dan maksimal itsar atau mendahulukan saudaranya, minimal saja aku belum mampu dan masih tertatih-tatih apalagi yang maksimal??!!!.... ah…diri ini, perasaanku sajakah yang seperti diterasingkan, aku ingin sendiri menyepi, mungkin ada salah, mungkin aku lemah, mungkin dan mungkin lagi….sesak…sesak…sesak….
Ada dua kategorinya minimal dengan berlapang dada terhadap saudara dan maksimal itsar atau mendahulukan saudaranya, minimal saja aku belum mampu dan masih tertatih-tatih apalagi yang maksimal??!!!.... ah…diri ini, perasaanku sajakah yang seperti diterasingkan, aku ingin sendiri menyepi, mungkin ada salah, mungkin aku lemah, mungkin dan mungkin lagi….sesak…sesak…sesak….
Ya… mungkin hatiku yang harus terlatih, aku harus
melatihnya, mencoba melapangkan dada, ternyata akupun belum bisa sabar….hati
ini terlalu rapuh ya…..
Sempat terlintas untuk menyingkir dari sini bila hati ini
mulai remuk redam, bukan karena apa-apa, aku takut hatiku semakin menjadi, aku
hanya ingin menyendiri, sempat terlintas untuk beranjak hingga tak menetap lagi
disini, sesegera mungkin….tapi aku masih ingat sebuah janji………..biarkanlah
hingga janji itu telah sirna………ah….semakin membuatku berfikir 2 kali, aku ada
untuk mereka apakah hanya karena janji, …sangat jahat sekali
rasanya……..membuatku kembali merenung aku ada untuk mereka karena Allah
menjadikan mereka orang-orang yang memang akan kutemui di kehidupan
ini…Karena Allah ya…Karena Allah………aku harus banyak belajar tentang ukhuwah,
sabar dan ikhlas dalam kehidupan, ya…dari sinilah aku belajar...Terimakasih
Allah….
SUARA HATI
Peristiwa yang sangat sederhana namun ada ibrah besar yang
aku dapat dari padanya, dua peristiwa yang begitu menamparku bagaikan cermin
yang sedang memantulakan bayanganku sendiri, ya…bayangan perbuatanku.
Tersadar bahwasannya dalam setiap gerak, langkah, hembusan
nafas yang kita lakuakan janganlah pernah melupakan-Nya, sertakan Ia dalam tiap
niatan kita, perbaiki selalu niatan ini…sebuah peristiwa sederhana,
ya,,,sederhana, namun begitu lembut ia menegur diri yang hina ini, ketika
sebuah niatan mulai bergeser dan tidak lagi untuk-Nya, iya hanya menegur lewat
sifat lalai manusia, ya…hanya melalui sifat lalai, dapat mengubah hidup manusia
itu…aku merasakannya, tak mungkin ini dapat terjadi jika bukan atas
kehendak-Nya, Jika ia kehendaki maka keberuntungan atas pertolonganNya telah
dilimpahkan kepada manusia yang Ia kehendaki, ya…Allah menegurku dengan halus
sekali,,,sangat halus,,,namun berdampak pada hidup kedepanku, ketika niat
dihati bukan untuk-Nya ketika waktu-Nya disia-siakan dan ketika kemampuan diri yang
telah diberi-Nya tidak dimaksimalkan, maka cukuplah Ia menegurnya dengan
cara-Nya, membuatku lupa dan tidak teliti dalam pengerjaan
Ujian…Subhanallah..Allahhuakbar…ya..Robb betapa rapuhnya diri ini…
Sekali lagi Allah menegurku dengan cara yang lembut tak
semua manusia kadang bisa memaknai teguranNya kecuali yang dikehendakiNya untuk
dapat mengambil pelajaran dari tiap kejadian. Tetap dengan teguran lembut-Nya
ia hadirkan seseorang yang mendatangiku dan mengadukan sebuah permasalahan
padaku, permasalahan yang menyadarkan aku untuk mengevaluasi dakwahku,
hmmmmmmmmm…..tak semua nyaman akan niat baik kita, tak semua senang berada
dilingkungan yang benar, ya,,,mereka yang belum paham memiliki berbagai
pandangan atas diri mereka sendiri dan para teman-teman aktivis, semakin
membuatku berfikir…Rabb tunjukkan padaku cara penyampaian yang benar atas
agama-Mu yang haq ini, lapangkanlah dan berilah hidayah pada hati teman-teman
hamba yang masih belum tercahaya…ada miris dalam diam, ada kelu dalam ucapan,
membalik pandangan dalam diri ini memandang lekat-lekat dibalik jiwa yang tak
mampu berbuat apa-apa tanpa Ia…
Ketika aku berhasil menyapa-Mu, kini aku
seolah-olah terasa jauh dari-Mu…. Ada ketakutan dalam jiwaku yang mendalam,
ketika sulit aku mengeluarkan air mata dalam sujud-sujudku, ketika tak ada lagi
getaran dalam jiwaku ketika aku menyebut nama-Mu….
0 komentar:
Posting Komentar